Wednesday, June 24, 2015

Pertama di 2015 dan Kehidupan Pasca Kampus

3

Postingan tulisan pertama di 2015 setelah sebelumnya cuma share resep aja... *oi sadar dong udah bulan apa ini.... hahaha

Alhamdulillahirobbil'alamiin.. terhitung 9 Maret 2015 saya semi M.T (sidang) dan 27 Maret 2015 resmi M.T. (well, ini beban moral sebetulnya, hoho). Terimakasih banyak banyak banyaaaak untuk semua keluarga, saudara-saudari, guru-guru, dan teman-teman yang sudah mendoakan dan mendukung studi saya, semoga Allah membalas kebaikan kalian semua dengan kebaikan yang terbaik, aamiin.

Sejak awal Juni saya udah gak punya kost lagi di Bandung, jadi hijrah kembali ke rumah ortu dengan status pengacara alias pengangguran banyak acara. Disebut pengangguran karena secara resmi emang udah gapunya kerjaan, disebut banyak acara karena emang masih ada beberapa kegiatan yang menyita perhatian dan waktu *tsaaah, sok sibuk*.

Trus ngapain aja sekarang? Main sepeda, main sama sepupu dan keponakan yang bocil ucul, eksperimen di dapur, mantengin lowongan kerjaan, bantu-bantu kepanitiaan konferensi di kampus (makanya masih ngampus kadang-kadang), nyuci, nyapu, ngepel, nyetrika, nyiram tanaman, baca-baca *awas, pencitraan :p*, daaan... berkelana dari satu web univ ke web univ lainnya kalau lagi rindu kuliah (apa hubungannya? ada deeh..).

Overall, masa masa menjadi pengacara ini sebetulnya cukup menyenangkan, Alhamdulillah, kecuali bagian kalau lagi ketemu orang trus ditanya "kapan kerja? kapan punya calon?  kapan nikah? Kamu s2 karena mau jadi dosen ya? Nyari kerjanya terlalu milih gaji ya? Itu lowongan banyak masa gak ada yang sesuai?" dan sederet pertanyaan lainnya. Kalau lagi adem ayem dan ditanyainnya pakai cara yang adem sih pertanyaan-pertanyaan tadi itu insyaa Allah mudah jawabnya, tapi kadang ditanyanya pakai nada interogasi dan penuh judgement sampai kudu banyak-banyak istighfar biar gak nyolot jawabnya. Da saya teh manusia biasa, masih banyak keselnya :(

Kapan kerja?
Entah, saya udah mencoba mengirimkan aplikasi ke beberapa perusahaan tapi belum ada hasil, mungkin karena kualifikasi yang dicari bukan yg seperti saya, dan mungkin juga Allah punya rencana lain untuk saya selain kerja. ;)

Itu lowongan banyak masa gak ada yang di apply?
Adaaa, ada yang sudah berstatus applied, tapi emang nyari pekerjaan ini banyak faktornya dan tiap orang beda. Saya sendiri karena alasan pribadi dan orangtua, mencari kerjaan yang gak terlalu jauh dari domisili saya saat ini, yang kira-kira aman untuk aqidah saya, yang gak bikin khawatir ortu dan diridhoi lah pokoknya.

Kapan punya calon? Kapan nikah? Ah yang ini mah di skip aja, masih jadi rahasia Allah, bukan jatah saya buat jawab, hahaha.

Kamu s2 karena mau jadi dosen ya? Mmm.. buat sebagian orang di sekitar saya, orang yang kuliah sampai s2 itu PASTI mau jadi dosen, padahal saat ini jadi dosen itu kudu s3, karena s2 aja dinilai gak cukup sama pemerintah. Saya s2 karena kesempatannya ada, beasiswa, dan merasa masih pengen belajar, itu aja. Berujung jadi dosen, jadi pegawai, atau ibu rumah tangga.. saya sampai saat ini belum merasa itu sebuah masalah :)

Nyari kerjanya terlalu milih gaji ya? Enggaaaak.. seriously bukan karena milih-milih gaji. Buat saya, gaji itu yang penting sesuai dengan beban kerjaan. Yang dicari pertama dari sebuah pekerjaan adalah keberkahan, insyaa Allah *ustadz mode*. Saya cenderung menyukai pekerjaan yang masih memungkinkan saya punya waktu untuk keluarga, berkegiatan sosial, dan liburan. Soalnya, prinsipnya kerja itu sebagai salah satu ikhtiar menyambung hidup, untuk keluarga.. kalau kerja sampai ga ada waktu untuk yang dicinta kok rasanya sayang amat ya. Hidup itu singkat bro sist, haha :D

well.. happy fasting, Ramadhan kareem ^^

3 comments:

  1. Replies
    1. ahahaha... tiap dipanggil ukhti sama mbakchopie, aku teringat episode mbakchopie males goreng risoles :p

      aja aja fighting ukhti Chopie

      Delete