Saturday, March 16, 2013

Balada sabun cuci muka dan jerawat remaja

2


Obrolan layaknya para wanita umumnya, kadang menyerempet hal yang berhubungan dengan kamar mandi, yang dicirikan pertanyaan berikut:
A: "Eh, kamu biasanya pakai sabun mandinya apa?"
B: "merk A"
A: "kalo aku merk B, soalnya..." bla bla bla
C: "rambut kamu pagi ini keliatan lebih shiny berkilau gimanaaaa gitu dibanding biasanya"
D: "Oiya dong, hari ini aku pakai shampoo dan conditioner yg disaranin hair-dresser langganan aku"
atau kondisi lainnya, seperti ini:
E: "Kok kayanya jerawat kamu ga ilang-ilang ya?"
F: "Iya niih.. padahal udah pake ... " (bla bla bla)

Saya, sebagai wanita yang jauh dari rutinitas salon (ga pernah ke salon selain potong rambut), ga tau rasanya luluran apalagi spa, pedi-meni cure,juga kadang terlibat dalam pertanyaan atau obrolan ala 'face & body ladies talk' begitu. Ga tertarik sih sebetulnya, tapi kadang cuma pengen tau aja perawatan A itu biar apa, B itu gimana rasanya, kalau pake krim malam itu muka orangnya jadi gimana, di facial itu sakit apa enggak.. Karena saya gak pernah mencoba, ga minat, dan ikut dengerin cuma biar nyambung aja kalo ada yg ngobrol hal-hal kaya gitu, hehe..

Diantara sekian 'face & body ladies talk' yg ditujukan untuk saya, yang paling sering adalah urusan muka dan jerawat. Saya gak punya sabun muka khusus untuk cuci muka sehari-hari, bahkan cuci muka pakai sabun muka itu saya lakukan hanya 'BILA PERLU' jadi ga ada dosis khusus harus sehari sekian kali, kalau ingat pas mandi pagi ya cuci muka pakai sabun kalau enggak ya udah ga kenapa-kenapa.

Dengan frekuensi cuci muka yang tergolong amat pemalas menurut para ladies dan biaya yang sangat minim (karena satu tube ukuran kecil itu bisa belum habis dalam 6 bulan) Alhamdulillah selama ini saya ga punya masalah berarti sama jerawat. Jerawat hanya muncul satu atau dua buah saat masa hormon agak labil, pre atau post datang tamu bulanan aja. Dan itupun gak tiap bulan, hehe. Masalah saya sama wajah itu cuma satu, kalau udah lusuh, mukanya jadi agak berminyak shiny glowing gimanaa.. gitu. Gak parah sih, tapi bikin keliatan kaya orang kucel dan kalau kata ibu saya, 'gak keliatan kaya mahasiswi'. hehehe

sampai beberapa waktu lalu, saya berada di kondisi berikut ini,
X : "Muka lo kok jadi kucel gitu sih din?" 
Saya : *kikuk, megang muka, biasa aja gak kucel-kucel amat* 
X: "Cuci muka gih.. 
"Saya : *masih kikuk, bingung harus diapain ini muka* "Lagi ga punya sabun muka" 
X: "Haah? gak salah? untung selama ini lo ga jerawatan," bla bla bla

dan berlanjut dengan nasihat sekaligus tips perawatan wajah biar ga kucel, ga kusam, ga cepet keriput nantinya, dan seterusnya dan seterusnya.


Saya sebetulnya bersyukur kenal orang seperti X ini yang peduli sama kondisi muka temennya. X juga menyarankan saya untuk beli sabun cuci muka secepatnya, terus rutin cuci muka pakai sabun setidaknya sehari dua kali dan pakai scrub seminggu sekali. Saya pikir, gak ada salahnya mencoba, kan? Siapa tau dengan begini, stereotip saya di rumah yang selalu dibilang ibu sebagai 'mahasiswi kota tapi kaya orang gunung' bisa berubah, siapa tau ibu jadi senang kalau muka saya jadi bersih bersianr terang benderang.

beberapa waktu lalu, akhirnya saya berpetualang di dunia maya untuk cari artikel dokter kulit tentang sabun muka yang kira-kira sesuai sama muka saya, atau minimal.. sabun muka yang aman dipakai seperti apa. Melalui internet juga, saya membandingkan beberapa merk sabun muka yang ada di Indonesia, yang kesemuanya bilang membebaskan muka dari kilap.. tsaaah

akhirnya, saya putuskan untuk membeli merk 1, karena katanya itu sabun muka paling ringan untuk dipake sehari-hari dan bebas kucel. Well, bismillah.. kita tunggu perubahannya saudara-saudara.
2 hari setelah menggunakan sabun muka tersebut (digunakan pagi dan sore), muka saya masih berminyak kalau udah dari pagi sampai sore di kampus. Berminyak sedikit ini kalau kata artikel yang saya baca sebetulnya normal banget buat terjadi setelah beraktivitas seharian. Tapi yaa.. nunggu janji si sabun muka, boleh dong?

hari ketiga sejak penggunaan, ada jerawat di lekukan hidung, langsung 3 buah,  dan itu rasanya sakit banget, karena sering tersentuh tangan. Saya gak curiga, mikirnya 'oh, udah mau dapet kali'. Hari keempat setelah penggunaan, jerawat baru muncul di dagu di bawah bibir, jadi kalau ngomong rasanya sakit, heu heu.. (T_T) jumlah jerawat di bawah dagu ini pun ga tanggung-tanggung: 2 besar 3 kecil.. berikut pori-pori kulit di bawah dagu yg keliatan berisi putih-putih gitu mirip kaya isi jerawat.

Disini saya curiga, sabun muka nya ga cocok buat muka saya. Saya berenti cuci muka pakai sabun tersebut dihari itu juga (hari ke-4). Mata saya memandang sabun muka yang baru dipakai 8 kali itu.. mau dikemanain nih? dibuang kok rasanya kaya buang duit, dikasih ke orang entah siapa yg mau nerima.

Dan yang terpenting, ini nyembuhin jerawatnya gimanaaaaa?? karena jerawat yang saya punya biasanya ga sakit kaya begini, pun biasanya cepat sembuh/hilangnya. Lah yang ini? Sudah seminggu belum hilang juga.

hikmah yang bisa dipetik, hubungan kulit muka dengan sabun muka itu ibarat kuci dengan lubang kunci. Cocok-cocokan, suatu sabun muka bisa jadi cocok untuk A yang berkondisi wajah sama seperti B, tapi ternyata menimbulkan dampak kurang baik untuk si B.
saya hanya berharap saat ini, sabun muka itu dapat sampai ke orag yang bisa memanfaatkan dan jerawat ini segera sembuh.

- dan sebaik-baik pembasuh muka adalah air wudhu yang terjaga tak pernah kering- (Dinni, 2013)

-sekian-

6 stages to knowledge

0


Ibn Qayyim al-Jawziyyah- rahimahullaah - said:


"There are six stages to knowledge: Firstly: Asking questions in a good manner.Secondly: Remaining quiet and listening attentively.Thirdly: Understanding well.Fourthly: Memorising.Fifthly: Teaching.Sixthly- and it is its fruit: Acting upon the knowledge and keeping to its limits."