Thursday, November 20, 2014

Insomnia

0

Beberapa pekan belakangan ini saya kadang insomnia, padahal kegiatan saya saat ini di kampus tergolong gak ada PR karena udah gak punya SKS kuliah (berasa bukan mahasiswa), tinggal kerja lab untuk penelitian, bimbingan, dan jadi tim hore di sebuah kepanitiaan. Saya kadang mikir, kenapa dulu pas masih ada kelas (kuliah) dan punya serombongan tugas, saya malah susah buat nahan ngantuk setelah isya, lalu sekarang saat sudah gak punya PR malah mata sering masih terang benderang di jam segini? Dan... saya belum menemukan jawabannya, selama ini saya hanya menduga-duga, mungkin begini, mungkin begitu.

Dugaan saya yang pertama, jam tidur saya terjadwal ulang atau re-scheduled secara otomatis dikarenakan selama kerja lab bermain sama bakteri ini, saya perlu beberapa kali begadang bahkan tidak tidur sehari-semalam untuk penelitian dan pengamatan. Karena katanya, tubuh kita ini perlu pembiasaan dengan melakukan sesuatu beberapa kali pengulangan, hingga akhirnya terlatih. Dan saya berdoa semoga bukan ini penyebabnya.. soalnya saya masih ada beberapa kali kerja lab sampai malam, tanpa bermaksud membiasakan diri begadang. Hehehe

Dugaan kedua, karena terbiasa menyesuaikan dengan waktu aktivitas beberapa teman yang sedang merantau di Eropa. Perasaan malarindu yang melanda kepada teman-teman ini kadang membuat saya tetap segar bugar terjaga untuk bisa ngobrol di whatsapp atau skype dengan mereka. Alasan ini agak masuk akal, tapi terkesan menyalahkan teman padahal sayanya aja yang lemah gak bisa nahan rindu. Hahahaha. Jadi, dugaan kedua ini baiknya kita abaikan saja.

Dugaan ketiga, dan ini yang paling masuk akal, alasan kenapa saya sulit tidur disaat saya tidak punya tugas kuliah dan tidak ada tuntutan membaca materi kuliah adalah.. karena ketiadaan PR dan buku yang dibaca itu sendiri. Bingung ya? Hehehe. Buku kuliah berikut catatannya adalah obat tidur yang mujarab, tanyakanlah pada mayoritas mahasiswa. Setan seolah tak rela anak cucu adam ini bersemangat meraih ilmu (lah, jadi nyalahin setan, haha). Indikator termudah untuk hal ini adalah.. banyaknya mahasiswa yang mudah mengantuk di kelas, tapi langsung segar bugar saat kelas selesai :D Tidak adanya PR dan tuntutan membaca bahan kuliah membuat saya lebih jarang bersentuhan dengan handbook kuliah berikuta catatannya. Dan saat saya tidak insomnia, berarti hari itu saya sedang belajar, menyentuh buku kuliah atau catatannya, maupun menelaah paper-paper ilmiah untuk studi literatur penelitian saya. Ya, saya adalah mahasiswa biasa yang punya keinginan belajar tapi terbius dengan indahnya alunan nina-bobo dari buku kuliah. *emoticon whatsapp nutup muka*

Siapapun yang membaca ini, jika pembacanya adalah mahasiswa dan pelajar pada umumnya, saya berharap hal ini tidak terjadi dan tidak ditiru oleh pembaca.

Karena sejatinya, insomnia ini membuat saya agak sedih. Abah Rhoma Irama melalui lagunya telah berpesan untuk "begadang jangan begadang kalau tiada artinya". Insomnia yang berefek begadang ini membuat saya punya konsekuensi untuk mengerjakan pekerjaan bermanfaat selagi tidak bisa tertidur. Insomnia juga bikin saya akhirnya membaca artikel ini dan merasa makin tertohok begitu sampai pada terjemah surat An-Naml ayat 86 di artikel tersebut:

Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman”. (Q.S An Naml: 86)

Ditambah lagi, pesan dari ummul mukminin 'Aisyah radhiyallahu 'anha yang satu ini:

“Tidak dibolehkan begadang kecuali untuk tiga hal; orang yang sholat, atau penganten baru, atau musafir, menjadi keharusan bagi seorang Mukmin untuk bersegera tidur di malam hari, sebagai upaya dalam mempraktekkan Sunnah, dan menghindari dampak negatif dari begadang, dan di anjurkan baginya untuk menjaga adab-adab menjelang tidur, seperti hendaknya tidur dalam keadaan suci, dan selalu berdzikir sebelum tidur dengan dzikir-dzikir yang di Syariatkan, dan lainnya dari adab-adab yang telah disebutkan para ulama”.

- Duhai hatiku.. sampaikanlah pesan pada otakku, agar ia mengistirahatkan mata ini sejenak manakala lisan ini telah mengagungkan asma Allah pada hidup dan matiku:
                                                                                  "bismika Allahumma amuutu wa ahyaa"-

0 komentar:

Post a Comment