Friday, January 4, 2013

Tsabat dalam menghafal Al-Quran

0

Kamis, 27 Desember di waktu akhir dhuha,

Kegiatan hari itu telah dicukupkan, seorang ustadzah yang masih muda dan energik berpesan kepada para muridnya. Pesan itu disampaikan dengan singkat, namun tegas dan penuh makna, sesuai kepribadian beliau. Pesan itu tentang 'ats-tsabat', yaitu teguh hati, sabar, tabah, tidak mudah bosan dan tidak mudah marah. Satu kata tsabat itu saja sudah begitu banyak maknanya. Ats-tsabat yang disampaikan ustadzah kali ini adalah ats-tsabat dalam menghafal Al-Quran. Yang saya tulis berikut ini merupakan petikan dari yang disampaikan beliau,
_______
Ahlan wa sahlan. sahlan dalam bahasa arab jika dengan tulisan yang benar, bermakna mudah. Semoga Allah memudahkan semua urusan kita, termasuk dalam menghafal Al-Quran.

Ats-tsabat dalam menghafal Al-Quran sangat diperlukan. Ada beberapa poin penting yang harus kita perhatikan mengenai ats-tsabat ini.

Yang pertama, teruslah memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Memohonlah agar Allah meridhoi kita dalam menghafal kalamullah yang ada di Al-Quran. Al-Quran adalah fondasi ilmu, ilmu itu milik Allah, maka mintalah kepada Allah, hanya Allah saja. Memohonlah tanpa meminimalisasi keinginan, karena sesungguhnya tak ada yang tak mungkin bagi Allah, dan keinginan manusia itu, apalagi dalam kebaikan, sesungguhnya mudah bagi Allah.

Kedua, beribadahlah dengan tidak berorientasi pada hasil. Saat bibit disemai kemudian tumbuh dan siap dipanen, janganlah melihat apa yang dipanen, tapi perhatikan bibit yang ditanam, proses yang dilakukan, baru kemudian berharap hasil panen menjadi sangat baik. Begitupula ibadah, tetapkan niat lalu teguhkan, perhatikan syarat sah dan rukun dari ibadah tersebut, perhatikan detail keberterimaan amal, lalu lakukan dengan sungguh-sungguh, ikhlas-murnikan keesaan Allah.

Ketiga, menyebarkanhidayah Al-Quran. Hidayah itu datangnya dari Allah, dan diberikan oleh Allah kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Tapi, melalui Al-Quran beserta ilmu di dalamnya, dan pengamalan yang mengikuti tuntunan agama yang lurus, raihlah kesempatan untuk menjadi perantara orang-orang menerima panggilan ke jalan Allah.

yang keempat, jelaskan tujuan. Kejelasan tujuan merupakan hal yang penting, karena hidup ini adalah perjalanan dan kita adalah musafir yang menuju akhirat. Musafir tanpa tujuan perjalanan yang jelas tidak mencapai apa-apa, karena musafir tersebut tidak tahu apa yang ia tuju. Maka, untuk apakah Anda berada disini sekarang?

kelima, sekaligus penutup, bermajlislah dengan orang-orang yang sholih. Berada bersama orang yang berilmu  lebih baik dari kita menginspirasi kita untuk meningkatkan kemampuan diri, berada bersama orang yang berilmu kurang dari kita menyemangati kita untuk menyebar kebaikan, sekaligus menjadi sarana tulusnya niat untuk tidak takabur.
______
Semoga Allah merahmati pertemuan kita, dan semoga Allah menjaga kita dalam iman dan islam, aamiin.
^^

0 komentar:

Post a Comment