Aku sebuah noktah, yang mencoba berenang dalam lautan kehidupan.
Arus kesana, dan aku kesini.
Tak mau terombang-ambing dalam pencarian arah daratan atau hanya menjadi sebilah papan yang digoncang arus tak tentu arah.
Aku mencoba kemudikan kapal, dan kapal itu karam kurang ilmu.
Aku berganti mendayung sampan, lalu tiba masa sampan itu remuk dipecah gelombang.
Jadi beginilah aku saat ini, sang pemiskin ilmu, tak mampu menerjang gelombang.
Aku selami hidup, kerahkan tenaga, menggerakkan tangan dan kaki, sesekali menegakkan kepala menghela nafas, lalu menunduk lagi kembali bergerak.
Daratan hidup masih tak terlihat, entah kapan aku bisa berhenti berenang.
Aku hanya tahu, dimana dan kemana aku kayuh tangan dan kaki, berenang.
Daratan, tempat harapan asa cita dan cinta berlabuh.
duhai Allah Yang Maha Pencipta, letakkan hamba di jalan-Mu yang Engkau ridhoi…
Arus kesana, dan aku kesini.
Tak mau terombang-ambing dalam pencarian arah daratan atau hanya menjadi sebilah papan yang digoncang arus tak tentu arah.
Aku mencoba kemudikan kapal, dan kapal itu karam kurang ilmu.
Aku berganti mendayung sampan, lalu tiba masa sampan itu remuk dipecah gelombang.
Jadi beginilah aku saat ini, sang pemiskin ilmu, tak mampu menerjang gelombang.
Aku selami hidup, kerahkan tenaga, menggerakkan tangan dan kaki, sesekali menegakkan kepala menghela nafas, lalu menunduk lagi kembali bergerak.
Daratan hidup masih tak terlihat, entah kapan aku bisa berhenti berenang.
Aku hanya tahu, dimana dan kemana aku kayuh tangan dan kaki, berenang.
Daratan, tempat harapan asa cita dan cinta berlabuh.
duhai Allah Yang Maha Pencipta, letakkan hamba di jalan-Mu yang Engkau ridhoi…
0 komentar:
Post a Comment