Tuesday, January 29, 2013

untukmu, Mahasiswa Muslim ITB !

0



[OLIMPIADE AL-QUR'AN ITB 2013]
__Road To MTQ Nasional Mahasiswa__

Assalamu'alaikum temen-temen :D
Yuk ikutan Olimpiade Al-Qur'an ITB 2013 ini!

Kita niatin supaya lomba ini bisa jadi sarana kita untuk lebih deket dengan Al-Qur'an, bisa lebih belajar tentang Al-Qur'an dan mudah-mudahan bisa juga jadi orang yang mengajarkan Al-Qur'an untuk saudara-saudara dan temen-temen kita yang lain.. supaya kita termasuk salah-satu dari sebaik-baik manusia, insya Allah :D


Info lebih lengkap + pendaftaran bisa langsung klik disini (http://bit.ly/oaitb2013) atau pake format sms seperti di poster :)

========================

Info tambahan, untuk yang mau donasi (penggalangan dana) bisa langsung hubungi Taufiq di 085793103728.

Sangat diperbolehkan poster ini di share atau di upload ulang lalu tag temen" yg temen punya :D

Semoga jadi salah satu kebaikan yang mendatangkan cinta Allah untuk kita :) aamiin

Wednesday, January 23, 2013

Tetap Semangaaat!

0


Jika cobaan sepanjang sungai, maka seharusnya kesabaran seluas samudra
Jika harapan seluas hamparan, maka seharusnya ikhtiar itu seluas langit
Jika pengorbanan sebesar bumi, maka seharusnya keihklasan itu seluas jagat raya
Walau jasad merasakan lelah, penat dan sakit, jalan menuju syurga masihlah sangat panjang
Lalu, mengapa mesti berputus asa, jika kau masih memiliki Allah??
Jangan pernah lupa, bahwa Allah selalu ada untukmu..
Keep Hamasah..!!!

pesan ini dapat dari Sari, keluarga Des Ark Revolution dan satu konsulat ^^ dikirim sama Sari 6 Januari 2011, lebih dari dua tahun lalu ternyata..

Kuliah Lagi

2


Sungguh,
Saya bukan gak mau kuliah di luar negeri;
Saya bukan sudah tidak lagi haus ilmu,
Saya bukan sok menjaga pandangan dari poster dan pengumuman itu
Saya bukan sombong dan merasa diatas level dari tawaran yg datang ke saya itu,
Saya bukan takut dan gak PD untuk mendaftar atau mengnontak profesor disana-sini
Saya masih haus ilmu,
saya masih ingin merasakan nikmatnya belajar,
saya masih penasaran dengan rasanya mendapat kuliah langsung dari para penulis buku itu,
entah di madinah, makkah, jerman, australia, jepang, china, atau entah belahan dunia mana
Saya hanya punya satu persyaratan: bersama mahram
itu saja,
:)
saya tau, kesempatan seperti itu tidak datang setiap saat,
tidak semua orang dapat,
tapi kesempatan, buat saya itu dibuat dan diatur,
dan saya menitipkan itu pada Yang maha Mengatur, Allah
cukup Allah

Monday, January 21, 2013

Sunday, January 13, 2013

Tentang Saya dan Bahasa Arab

0

Kemarin pagi, sebuah page di facebook yang khusus memuat perkataan para ulama, membuat post berikut:

المؤمن دائماً مطمئن القلب ساكن النفس يرى بنور بصيرته أن الدنيا دار إمتحان و بلاء و أنها ممر لا مقر ، و أنها ضيافة مؤقتة شرها زائل و خيرها زائل ..
و أن الصابر فيها هو الكاسب و الشاكر هو الغالب ..

pengetahuan saya tentang bahasa arab yang minim dan terbatas menuntun saya pada pemahaman kalimat tersebut seperti ini:
"mukmin itu selalu menenangkan hati, menentramkan diri, melihat dengan wawasannya bahwa dunia merupakan ladang ujian dan cobaan yang tidak kekal,  ______ kebaikannya sementara dan keburukannya sementara. sesungguhnya orang yang bersabar dia(akan) berhasil (hasil) dan orang yang bersyukur dia (akan) menang."

bagian yang saya kosongkan dengan tanda garis bawah itu bagian yang saya gak tau artinya apa. Suka dengan arti (berdasarkan apa yg saya artikan diatas) dari kalimat tersebut, saya membagi (share) status Facebook Page tersebut di halaman profile facebook saya. Sambil share, saya tambahkan ini: "mukmin itu menenangkan hati, menentramkan diri, melihat segala sesuatu dengan wawasan.."

beberapa waktu berselang, kemudian datang komentar dari Abu Fatih (alias ka Ragil) yang -singkat cerita- memberi tahu saya bahwa ada yang salah dengan apa yang saya artikan. Disitu saya sadar, bahwa mengartikan sesuatu memang perlu i'rab, minimal kita memperhatikan posisi/fungsi kata tersebut dalam kalimat sebagai apa. dan saya menyadari.. kekeliruan arti versi saya yang paling jauh itu ada di bagian awal kalimat. Hahaha..

Sambil pergi sarapan, saya berfikir. Saya menertwai kebodohan saya sendiri, saat SMA dulu. Waktu SMA, saya berkesempatan belajar bahasa arab, belajar nahwu-shorof, tapi tanpa 'nyawa' yang penuh. Nyawa yg saya maksud adalah 'effort' dalam belajar. Usaha yang saya lakukan dalam belajar bahasa arab sewaktu SMA hanya sebatas lulus ujian, gak kena remedial, dan targetan lainnya tanpa mengarah pada peningkatan kemampuan. Selesai SMA, tiba-tiba tertohok oleh sebuah kesadaran bahwa Bahasa Arab adalah salah satu bahasa yang akan sangat saya butuhkan. Dan perasaan 'tertohok' itu semakin menjadi manakala orang-orang disekitar saya berpikir saya lulusan pesantren (padahal, SMA saya sungguh jauh dari ciri pesantren dan tidak pernah diakui DEPAG sebagai pesantren) yang pernah belajar dan hidup dengan bahasa arab, maka -mau tak mau- bisa berbahasa arab. Sayangnya, seperti kata pepatah.. "penyesalan itu datang belakangan". Begitu pula yang terjadi pada saya, menyesali kesempatan belajar yang pernah diberikan oleh Allah kepada saya tapi tak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Setelah sarapan, saya pulang ke Tangerang (dari Bandung) dan mengurungkan niat membalas komentar di status tersebut, dengan tujuan hemat baterai HP selama di perjalanan. Sampai pagi ini, saya baru membuka kembali status tersebut dengan tujuan membalas komentar, dan ternyata ada komentar dari Dihya, yang menerjemahkan kalimat yang ada di status saya:
"mu'min itu senantiasa tenang hatinya, selalu melihat dengan cahaya ilmunya bahwasanya dunia adalah tempat ujian dan cobaan. Ia akan berlalu dan tidak kekal. Dunia meruyapakan persinggahan yg telah ditetapkan waktunya. Kebaikan maupun keburukan di dalamnya akan sirna. Orang yang sabar dalam kehidupan dunia adalah orang yang senantiasa berusaha dan orang yang senantiasa bersyukur lah yang mendapat kemenangan."
Tuh, kaan.. arti kalimat tersebut beda jauh dari versi saya. Cambuk nih, buat belajar bahasa arab lagi, kali ini dengan effort yang mumpuni: Belajar lah karena Allah, lillahi ta'ala.

Saya bersyukur, diberi teman-teman yang cerdas dan berpengetahuan, sekaligus saling mengingatkan dan menasehati dalam kebaikan. Alhamdulillah ^^

Friday, January 4, 2013

Tsabat dalam menghafal Al-Quran

0

Kamis, 27 Desember di waktu akhir dhuha,

Kegiatan hari itu telah dicukupkan, seorang ustadzah yang masih muda dan energik berpesan kepada para muridnya. Pesan itu disampaikan dengan singkat, namun tegas dan penuh makna, sesuai kepribadian beliau. Pesan itu tentang 'ats-tsabat', yaitu teguh hati, sabar, tabah, tidak mudah bosan dan tidak mudah marah. Satu kata tsabat itu saja sudah begitu banyak maknanya. Ats-tsabat yang disampaikan ustadzah kali ini adalah ats-tsabat dalam menghafal Al-Quran. Yang saya tulis berikut ini merupakan petikan dari yang disampaikan beliau,
_______
Ahlan wa sahlan. sahlan dalam bahasa arab jika dengan tulisan yang benar, bermakna mudah. Semoga Allah memudahkan semua urusan kita, termasuk dalam menghafal Al-Quran.

Ats-tsabat dalam menghafal Al-Quran sangat diperlukan. Ada beberapa poin penting yang harus kita perhatikan mengenai ats-tsabat ini.

Yang pertama, teruslah memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Memohonlah agar Allah meridhoi kita dalam menghafal kalamullah yang ada di Al-Quran. Al-Quran adalah fondasi ilmu, ilmu itu milik Allah, maka mintalah kepada Allah, hanya Allah saja. Memohonlah tanpa meminimalisasi keinginan, karena sesungguhnya tak ada yang tak mungkin bagi Allah, dan keinginan manusia itu, apalagi dalam kebaikan, sesungguhnya mudah bagi Allah.

Kedua, beribadahlah dengan tidak berorientasi pada hasil. Saat bibit disemai kemudian tumbuh dan siap dipanen, janganlah melihat apa yang dipanen, tapi perhatikan bibit yang ditanam, proses yang dilakukan, baru kemudian berharap hasil panen menjadi sangat baik. Begitupula ibadah, tetapkan niat lalu teguhkan, perhatikan syarat sah dan rukun dari ibadah tersebut, perhatikan detail keberterimaan amal, lalu lakukan dengan sungguh-sungguh, ikhlas-murnikan keesaan Allah.

Ketiga, menyebarkanhidayah Al-Quran. Hidayah itu datangnya dari Allah, dan diberikan oleh Allah kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Tapi, melalui Al-Quran beserta ilmu di dalamnya, dan pengamalan yang mengikuti tuntunan agama yang lurus, raihlah kesempatan untuk menjadi perantara orang-orang menerima panggilan ke jalan Allah.

yang keempat, jelaskan tujuan. Kejelasan tujuan merupakan hal yang penting, karena hidup ini adalah perjalanan dan kita adalah musafir yang menuju akhirat. Musafir tanpa tujuan perjalanan yang jelas tidak mencapai apa-apa, karena musafir tersebut tidak tahu apa yang ia tuju. Maka, untuk apakah Anda berada disini sekarang?

kelima, sekaligus penutup, bermajlislah dengan orang-orang yang sholih. Berada bersama orang yang berilmu  lebih baik dari kita menginspirasi kita untuk meningkatkan kemampuan diri, berada bersama orang yang berilmu kurang dari kita menyemangati kita untuk menyebar kebaikan, sekaligus menjadi sarana tulusnya niat untuk tidak takabur.
______
Semoga Allah merahmati pertemuan kita, dan semoga Allah menjaga kita dalam iman dan islam, aamiin.
^^