aku suka hujan, begitu juga kamu
kamu suka karena begini, dan aku karena begitu
kau bilang hujan menentramkan, dan aku setuju
aku bilang hujan meneduhkan, kau anggukkan kepalamu
dan kita menyukai episode atas skenario yang Dia ciptakan,
saat menunggu hujan reda secara perlahan,
karena kita, tak suka menembus hujan
menembus hujan, bagimu menumpahkan kesedihan
menembus hujan, bagiku bermakna ditinggalkan
menembus hujan, membuat kita ingin berkata “jangan berlari dibawah hujan!”
dan senja ini, baru saja aku menatap punggungmu perlahan menjauh..
saat lembayung menumpahkan apa yang ditampungnya..
kau tahu, aku ingin berkata saat itu,
“jangan menembus hujan, meski yang baru kita lakukan adalah perpisahan”
Catatan:
Tulisan yang ini bukan pengalaman pribadi saya. Ini ditulis (kalo gak salah) saat hujan, pas ada temen cerita tentang sebuah perpisahan, hehehe. Saya suka hujan, karena hujan adalah bagian dari waktu doa yang tidak tertolak Allah. Tapi saya juga gak suka perpisahan. #eaaa, gak bermakna galau ya :p