Monday, August 27, 2012

Allah, ini adalah kegalauan seorang hamba-Mu

0

Saat orang-orang bilang galau itu gak penting, saya merasa galau itu sifatnya penting-gak penting, relatif. Banyak orang yang menganggap kata galau hanya serasi untuk hal-hal yang berkaitan dengan perasaan hati-nikah-pasangan dan sejenisnya saja. Kalau lah itu benar, maka saya tidak punya padanan kata yang enak digunakan untuk mendeskripsikan apa yang sedang mengganggu pikiran saya.

Yup, saya GALAU.

Tiba-tiba saja pikiran itu terus membayangi saya, mengenai kehidupan jauh di masa yang akan datang. Bukan, bukan tentang impian seorang pemudi yang ingin menjadi ibu, mengasuh anak, berumahtangga dan sebagainya. Karena kalau galau ini tentang itu, ah, bahkan saya tak tahu sampaikah umur saya nanti ke tahap itu (Meski saya berharap Allah berkenan memberi nikmat panjang umur dalam kebaikan dan kemanfaatan untuk melakukan dan melalui masa itu juga, hehe).

Galau ini.. adalah galau menegenai kehidupan di masa depan yang pasti akan dilalui setiap manusia, mengenai kehidupan yang tak lagi fana, di akhirat sana. Setelah ajal menjemput, saat buku amal ditutup, pena diangkat, amalan dihisab, lalu kehidupan alam kekal dijalankan, akan seperti apakah kehidupan saya? Berbahagiakah (semoga) atau berada dalam golongan orang yang merugi (a'udzubillahi min dzalik)? Cukupkah dan pantaskah bekal ini untuk di akhirat menemui Allah nanti? Segala hal yang saat ini saya lakukan dan saya kira sebagai ibadah, benarkah tidak ternodai? benarkah ibadah saya ini karena Allah - lillahi ta'ala? Padahal, sungguh, hati ini begitu lemah, mudah terjerumus dalam riya' dan sum'ah, entah dirasa ataupun tidak, spontan atau terbersit dalam hati, sengaja atau tidak disengaja. Meski dalam hati selalu berusaha mengingat Allah dan menekankan pada diri sendiri untuk tidak berharap balasan selain keridhoan Allah, tapi cukup kuatkah iman dan akhlak ini ketika diuji dengan kenikmatan dan pujian? Padahal hanya sedikit orang yang berdoa kepada Allah mohon imannya dikuatkan saat menerima cobaan yang berupa kenikmatan, apakah saya termasuk orang itu?

Saat amalan manusia diperlihatkan di hari akhir nanti, Saya, seorang hamba Allah yang pasti banyak salah dan dosa. Saat di dunia Allah melindungi saya dengan menutupi aib-aib saya, tapi di hari hisab dan pembalasan nanti... sungguh, tak satu pun dari kita yang tau.

Ya Allah, sungguh hamba-Mu ini lemah, sungguh hanya kepada Engkaulah kami kembali, dan sungguh pada hari yang Engkau tentukan itulah amalan-amalan dihisab, sebagaimana yang tlah Engkau janjikan,

Ya Rahmaan, saat catatan amalan itu diberikan, maka izinkalah hamba untuk menerimanya dengan tangan kanan dari sebelah kanan, kemudian termasuk dalam golongan hamba-Mu yang berbahagia dengan keluarga di syurga. Janganlah Engkau menjadikan hamba bagian dari hamba-Mu yang menerima catatan amal dari belakang punggungnya, lalu menyesal di hari itu.

Ya Rohiim, hisab pada setiap makhluk itu pasti adanya, maka hisablah aku dengan hisab yang ringan, dan tutupilah aib-aib sebagaimana Engkau berkenan menutup aib di dunia....

Tuesday, August 14, 2012

Cheese Cake (No Bake)

0


Bulan puasa, di rumah, tiba-tiba Afina (teman satu kampus-beda jurusan, satu kost, dan satu daerah asal) nge-sms, ngajakin bikin kue di rumahnya. Kebetulan banget, kemarin abis ngikutin channel youtubenya Titli Nihaan nemu no-bake cheesecake (video resep disini). Jadi.. mau nyoba bikin no-bake cheesecake bareng Afin, :)
Cheesecake ini, sejujurnya.. tergolong kue mahal buat saya *ngelap air mata*. Gimana gak mahal kalau seloyang ukuran 22 cm yg saya sama Afin bikin ini, bermodalkan creamcheese+sourcream+buah yang..harganya bikin cengar-cengir subhanallah, haha
Untungnya, cheesecake no-bake ini tergolong kue yang tingkat keberhasilannya tinggi banget, hampir bisa dipastiin ga bakal gagal. Jadi, boleh banget dicoba meski buat pemula ^^
Bahan dan cara, liat di video itu aja lah yaa.. foto di postingan ini yang hasil saya sama afin, maaf kurang jelas, masalah lighting dan camera :D