Monday, April 30, 2012

Surat Lamaran

0

Percakapan amat sangat tidak serius dilakoni oleh 2 perempuan, biar gampang.. kita sebut A dan B aja lah, ya
A: mau ngapain? kok buru-buru? (unsure)
B: mau ngirim surat lamaran.. (gym)
A: *motong kalimat si B* eh.. jatah lo dilamar, bukan ngelamar.. (rofl)
B: ---- (doh)

Saturday, April 28, 2012

Iri

0

beberapa kilo byte dari hati saya hari ini sesungguhnya diisi dengan rasa iri. Dan entah berapa mega byte telinga saya yang ikut merasa iri lalu menyampaikannya ke hati. Saya iri mendengar cerita teman-teman yang bersua dalam kajian di masjid ipb hari ini. Saya iri mendengar cerita teman-teman yang bertemu dalam sebuah pelatihan di ui hari ini. Dua kegiatan yang sedianya saya hadiri salah satunya hari ini, sebelum menerima kabar beberapa hari lalu bahwa saya ada kuliah dan praktikum.

Dengan sadar dan jujur, saya mengaku bahwa saya iri. Hingga zhuhur tadi, rasa iri itu makin menjadi-jadi. Iri yang bertemu dengan penat dan tekanan tumpukan kewajiban yang mendadak datang di akhir semester, membuahkan perasaan jenuh dan sangat ingin berganti suasana. Rasa jenuh itu kemudian bertindak pongah, mengetuk pintu hati dan seolah berkata "hilangkan aku!"

Sampai akhirnya, Allah menyadarkan saya betapa iri itu tak sepatutnya begitu mendera, dan kejenuhan tak layak menjadi teman saya hari ini. Saya memang berkali-kali gagal mengisi akhir pekan dengan kegiatan yang telah saya rencanakan, tapi bukan berarti saya harus merasa jenuh dengan apa yang saya jalani. Bukankah yang saya datangi hari ini (praktikum dan kuliah) juga bagian dari mencari ilmu? Saat saya merasa ada waktu penyegaran yang tersita, bukankah dosen saya juga mengorbankan waktu bersama keluarganya untuk kami para mahasiswa? Atau mungkin, bisa saja waktu untuk kuliah hari ini beliau gunakan untuk mengerjakan proyek yang bernilai buat beliau, tapi lihatlah.. beliau memilih mengisi waktu ini bersama kami, mahasiswa. Saat saya datang ke kelas dengan perasaan jenuh, saya membandingkan dengan apa yang dosen saya lakukan; beliau datang membawa makanan untuk dinikmati bersama kami di kelas. Beliau paham, ini adalah akhir pekan, jadi beliau tau bahwa kebahagiaan itu bisa dibagi dan ditularkan. Maka senyum satu-satu terlihat di wajah orang-orang sekitar saya, lalu menyudut di wajah saya, menggurat lengkungan senyum. Saya paham, rasa yang menyelusup lalu membuat senyuman itu bernama kebahagiaan. Bahagia ini bukan ditumbuhkan sepotong kue, tapi karena sebuah makan kebersamaan.

Kau tau, kawan? Saat beban yang kau emban ini terasa begitu berat sendirian, kadang memang tak dapat kau bagi. Tapi ibarat nyeri otot akibat konstraksi berkepanjangan tanpa relaksasi, ada balsam, minyak gosok, atau bahkan terapi air panas yang dapat merelaksasi otot kita agar beban yang dipikul ini terasa nyaman untuk diemban. Jadi, saat merasa kau tak tahan, jenuh, jengah, muak, atau apapun kau menyebutnya.. buat kebahagiaan di wajah orang sekitarmu, lalu jenuh yang tadi menyeruak itu perlahan atau sekaligus akan sirna.

Makin banyak detik yang Allah pinjamkan pada saya, dan semakin banyak juga pelajaran yang saya dapatkan kenapa agama Allah ini mengajarkan begitu banyak cara berbagi, melalui seorang uswah hasanah - Rasulullah Muhammad Shollallahu 'alaihi wa salam.

Friday, April 27, 2012

Pengunjung blog yang baik...

0

Pengunjung blog yang.... saya yakin bukan pengunjung setia, karena blog ini sudah begitu lama mati suri. hehehe...

sebelumnya, saya minta maaf karena kamu harus susah-susah nyampe nyasar blog ini, tapi ya isinya begini-begini aja. Oiya, blog ini karena udah lama banget ga saya buka, jadi.. banyak beberapa postingan lagi saya edit, dan saya simpan sebagai draft, yang insya Allah dipublish kalau dinilai udah layak tayang lagi.

salam kenal, selamat mampir ^^

Demam Su-Ju

0

ini adalah kutipan dua orang sahabat plurk saya..

mbak endah:
"Prihatin ngeliat cewek2 pada nangis di bandara soeta nungguin suju :|, p sy pernah ikot demam F4 waktu kuliah dulu (doh) sampe ngumpulin foto dan poster (doh)(doh)"

ka Oka: 
"entah kenapa saya kalau demam justru istirahat mbak, gak jalan2 ampe nangis2 liat artis (lmao)"

Thursday, April 26, 2012

Monday, April 23, 2012

Introspeksi dan Pujian

0

source: http://leilockheart.tumblr.com/post/3208637017/by
Introspeksi: penting!
M
engetahui bagaimana penilaian orang lain terhadap kita itu, buat saya kadang menarik tapi kadang gak perlu. Kadang-kadang bikin deg-degan, kadang bikin bingung, kadang bikin kita jadi bersyukur. Pendapat orang lain tentang kita, bisa jadi bahan untuk introspeksi dan memperbaiki diri. Karena merugilah orang-orang yang keadaannya hari ini, sama atau bahkan lebih buruk dari hari kemarin.


Saat mendapat feedback dari orang lain, kadang wujud dari masukan ini gak enak rasanya: komentar, cacian, atau hal lain yang mungkin buat sebagian orang bisa bikin sakit hati dan sakit telinga. Tapi percayalah, komentar atau bahkan cacian ini lebih bernilai daripada pujian. Apalagi, kalau komentar orang yang kita anggap negatif ini ternyata benar, maka sikap yang baik buat kita adalah: bersyukur dan beristighfar! Ya, syukuri keadaan ini, karena saat kita mendapat masukan, berarti orang-orang sekitar kita memperhatikan kita, menyayangi kita, dan ingin agar performa kita lebih baik di kesempatan berikutnya. Kita juga perlu beristighfar, memohon ampun pada Allah karena telah melakukan kesalahan, dan kalau kesalahan ini merugikan orang lain berarti kita juga perlu meminta maaf kepada orang tersebut.


Alhamdulillah, saya dipuji!
Eittss.. jangan merasa senang. Karena sesungguhnya pujian adalah ujian.  Memuji seringkali berarti membinasakan. Dan banyak orang baik yang tergelincir menjadi riya' karena pujian. Rasulullah صلي الله عليه وسلم melarang pujian terhadap orang lain, apalagi yang berlebihan dan dihadapan orang tersebut.

Abu Musa berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendengar seorang pria berlebih-lebihan dalam memuji seorang. Rasulullah صلي الله عليه وسلم lalu bersabda,
”Kalian telah membinasakan atau mematahkan punggung orang itu.”- Shahih Bukhari
Kenapa gak boleh dipuji? Karena orang lain yang memuji kebaikan-kebaikan yang ada pada diri kita, sesungguhnya tidak mengetahui diri kita secara keseluruhan. Padahal, sebagai manusia biasa, kita pasti banyak dosa. Yang paling mengetahui baik-buruknya diri kita adalah kita sendiri (dan Allah tentunya). Kalaulah orang itu mengetahui seluruh keburukan dan kebaikan kita, masihkah dia memuji kita?


Do'a ketika mendapat pujian
اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ
Allahumma anta a’lamu minni bi nafsiy, wa anaa a’lamu bi nafsii minhum. Allahummaj ‘alniy khoirom mimmaa yazhunnuun, wagh-firliy maa laa ya’lamuun, wa laa tu-akhidzniy bimaa yaquuluun. 

[Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka] ( Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 4/228, no.4876. Lihat Jaami’ul Ahadits, Jalaluddin As Suyuthi, 25/145, Asy Syamilah)

____________________
sumber hadits dan do'a, saya ambil dari sini: http://rumaysho.com/belajar-islam/aqidah/3752-gila-pujian-dalam-beramal.html


Sunday, April 15, 2012

Cantik itu.. mahal ya?! (antara saya dan kawat orthodontic)

2



Saya lupa kapan tepatnya mulai menggunakan kawat gigi, yang saya ingat cuma tahun dan bulan nya: Januari 2010. Jadi, sampai saat ini benda asing berupa kawat melintang dan bracket yang menempel pada permukaan gigi saya sudah berumur 2 tahun 3 bulan. Terakhir kali saya kontrol ke dokter gigi pada Bulan Maret minggu ke-3, beliau mengatakan kalau kawat gigi saya ini sudah bisa dilepas dua minggu kemudian. Tapi, karena kesibukan kuliah dan hari libur, saya belum mengunjungi dokter gigi untuk melepas kawat gigi ini.
Selama 2 tahun lebih mencoba berteman dengan kawat gigi atau biasa disebut behel, pastinya ada cerita hidup yang berkenaan dengan alat yang saya pakai ini. Beberapa kejadian sedih, sakit, malu, dan senang pernah dialami bersama behel ini. Untuk kali ini, saya mau berbagi pengalaman yang berkenaan dengan persepsi orang-orang terhadap pengguna behel.
Lanjutkan..

Sunday, April 8, 2012

Senja untuk semua

0


Buat saya, kenampakan yang elok dari matahari dan sinarnya adalah bukti bahwa Allah subhanahu wa ta'ala itu Maha Pemberi dan Maha Penyayang. Karena sinar matahari itu dibagikan tanpa pilih kasih. Begitu juga dengan keindahannya saat terbit dan terbenam, siapapun yang mencari dan melihatnya, boleh menikmati.

Foto ini, diambil di warung tenda pinggir jalan seorang penjual es campur. Senja yang indah itu dari Allah untuk semua orang, juga untuk penjual es campur dan pedagang kaki lima lain di sepanjang jalan ini ^^